Hati-Hati jalan di Desa…!!!

sp0162020kampung20house.jpg

Pada malam hari, desa yang bertempat di Klaten terlihat sangat sepi dan gelap gulita. Jalannya masih tanah, dan sebagian besar di daerah desa itu masih berupa hutan.

Reza dan Adit sedang berjalan-jalan di kampung nya. Dengan hanya dibantu cahaya bulan, mereka menyusuri desa.

(duk…duk…)

“Dit, denger gak? Kayanya ada dangdut-an…,” tanya Reza.

“Iya, aku dengar. Nonton yuk..!” ajak Adit.

“Yuk…”

Dengan hanya bermodalkan telinga, mereka mencari-cari sumber suara itu. Sambil mencari, mereka mengobrol dengan seru, hingga mereka pun tak sadari mereka telah melewati hutan-hutan yang lebat, dan menyeberangi sungai kecil.

Setelah setengah jam berjalan, mereka pun sadar kalau sedang tersesat. Mereka tidak memerhatikan jalan karena sedang asyik mengobrol. Mereka mencoba menembus hutan bambu yang ada di depan mereka. Kemudian mereka melihat daerah yang lapang dan begitu gelap.

“Ja, bagaimana ini? Kita tersesat.”

“Kamu sih…ngajak ngobrol melulu. Liat di depan ada cahaya rumah, mungkin kita bisa minta tolong,” usul Reza.

“Oke.”

Baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba Adith tersandung sesuatu dan dia pun terjatuh.

“ADUHH..!!”

“Gak papa kamu Dith?”

“Iya, aku tersandung apa ya?”

Reza menoleh ke bawah.

“Ku..kuburan…kuburan Dit…,” jawab Reza gagap.

“Waduh…kita di pemakaman rupanya Za…”

Tiba-tiba ada suara sayup-sayup terdengar di telinga mereka…

“Hi…hi…hi…”

“KUNTILANAK…ADA SUARA KUNTILANAK…!!!” teriak Adit seraya lari.

“Tung..gu aku…Cukk…”

Mereka berdua lari dengan kencang, dan suara itu masih terdengar, seolah mengejar mereka.

Tak terasa, mereka telah sampai di depan rumah penduduk setempat. Adit langsung mengetuk pintu rumah itu.

Ono opo toh?” tanya pemilik rumah.

“Ad…ada kuntilanak Pak…,” jawab Adit terengah-engah.

“Hi…hi…hi…”

“Hah…!!! Masih ada suara kuntilanaknya….,” Adit terkejut seraya mencari-cari asal suara itu.

Setelah menoleh beberapa kali, Adit menoleh ke Reza. Dia pun tahu asal suara itu ternyata berasal dari ASMA Reza yang kambuh. Saking ketakutannya Reza pun tidak sadar akan asmanya.

Ternyata yang mengejar mereka dari pemakaman sampai kerumah penduduk setempat adalah ASMA nya Reza….

:mrgreen:

Published in: on April 1, 2008 at 1:40 am  Comments (12)  
Tags: , , , , , ,

The URI to TrackBack this entry is: https://ajibondan.wordpress.com/2008/04/01/hati-hati-jalan-di-desa/trackback/

RSS feed for comments on this post.

12 KomentarTinggalkan komentar

  1. Ha ha ha ha ha ha ha …

    Yang pertama kali ceritain pasti orangnya kereeeeeen buaaanget … 😆

    • gua sangka emang bener di kejar kuntilanak tau tau nya dia punya asma alaah haha tapi keren ko haha

      • hehe.. saran: klo kmn2 bawa in haller.. hehe

  2. Maaf tapi kalo menurut saya..orangnya malahan tidak enak untuk di pandang..
    khu…khu…
    😆

  3. hahahaha…..
    makanya berobat donk….
    bengek kok dipiara

    ———————————————————————————————
    hahaha….
    kasian amet tuh org yak… |mr.green|

  4. boleh juga ini…..
    belajar jangan takut ato cari sumber yang bikin kamu takut

    ————————————————————————————————
    bener sekali pak….
    jangan kebawa takut dulu… 🙂

  5. buset dah! asma … kirain setan tete…

  6. hahahaha, ni cerita ko lucu banget ya.
    sumpah ni cerita ada benernya.
    sebagai penderita asma, bisa ngerasain neh rasamya jadi Reza…..

  7. walah..walah aku kui wong Klaten (Kla-X) lho mas..ngece Klaten wes Koto Rame..

    • itu hanya fiksi mas, bukan brarti saya ngece.. no offens.. hehhee..

  8. makasih ya,,, dah bikin gw ketawa ngakak,,,
    kocak bgt niy cerita,,,
    buat reza.. moga cepet sembuh….
    hoho….

    • kata reza makasih.. haha..


Tinggalkan komentar